Exploregunung – Kebakaran di kawasan hutan Gunung Papandayan, Kabupaten Garut, Jawa Barat, terus meluas. Area kebakarannya sudah mencapai sekitar 200 hektare, setelah pada hari pertama dan kedua api sudah menghanguskan area seluas 100 hektare. Sebaran titik api diketahui berada di empat lokasi.
Menurut relawan pemadam kebakaran Gunung Papandayan, Iman Sunarya, empat titik api tersebut berada di puncak Papandayan, Tegal Alun, lereng Pasir Malang, dan Gunung Masigit, serta kawasan Pondok Aul yang dekat dengan daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung.
Menurut Iman, ada 60 relawan pemadam api yang terbagi ke empat titik kebakaran tersebut. Mereka berasal dari kalangan komunitas pencinta alam serta warga lokal sekitar gunung. Upaya pemadaman dilakukan dengan berbagai peralatan, seperti cangkul dan gergaji mesin, serta membatasi penyebaran api dengan pembuatan sekat api.
Sekat itu berupa galian lantai hutan selebar 40-100 sentimeter dengan kedalaman 10-20 sentimeter. Gunanya, agar api yang membakar semak dan pepohonan tidak merembet ke vegetasi hutan. Namun mereka tidak bisa berbuat banyak jika ada bara api yang terbang ke tempat lain akibat embusan angin.
Iman mengatakan kondisi hutan yang banyak ditumbuhi tanaman endemik, seperti pakis–kini dalam kondisi kering–ikut berpotensi meluaskan sebaran api. Adapun pepohonan lain di Gunung Papandayan di antaranya semak belukar, kayu suwagi, jamuju, angrit, kiputri, pasang bereum, pasang kebon, puspa, cantigi, lemo, dan haruman.
Dalam dua bulan ini, terjadi empat kali kebakaran hutan Papandayan. Tiga kebakaran sebelumnya segera diatasi dan tidak meluas. Pada 2002-2007, Papandayan pernah terbakar. “Baru sekarang ini yang terbesar,” kata Pipin, relawan lainnya.
Untuk memadamkan api tersebut, para relawan hanya bisa mengharap turunnya hujan. Hujan itu juga diharapkan menumbuhkan kembali tanaman dan pepohonan yang terbakar.
(Anwar Siswadi, Tempo.co)
(Foto: Aditya Herlambang Putra, Tempo.co)