Exploregunung.net, Amplapura – Indikator-indikator Ini Tunjukkan Perubahan Drastis, Radius bahaya Gunung Agung akan dipersempit oleh Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementrian ESDM.
Hal itu diungkapkan Kepala Sub Mitigasi dan Bencana PVMBG, Gede Suantika, Senin (15/1/2018).
Pria asal Singaraja ini mengatakan, penyempitan radius bahaya dilakukan karena aktivitas Gunung Agung mengalami penurunan yang signifikan.
Baik dari sisi kegempaan, deformasi, bentuk, serta komponen gas yang keluar dari perut Gunung Agung.
“Kalau penyempitan radius sudah pasti. Cuma jarak penyempitannya kita belum tahu. Masalah ini rencananya besok akan diusulkan ke pimpinan PVMBG di Bandung,” kata Suntika ke Tribun Bali, Senin (5/2/2018).
Dari hasil analisa pekan ini, komponen yang dijadikan parameter menurun.
Seperti kegempaan yang biasanya perhari capai 50 kali, kini hanya 7 kali.
Kadang tak terjadi sama sekali.
Begitu juga dengan gas SO2, CO2, dan H2S volumenya turun drastis.
Di lihat dari deformasi, bentuk gunung mengempes.
Ini dikarenakan sepertiga lava dan material sudah keluar.
Jumlah magma di perut Gunung Agung sekitar 1 jutaan.
Sedangkan lava yang berada dipermukaan kawah jumlah masih sekitar 20 jutaan.
“Kalau kegempaan menurun otomatis getaran berkurang. Jadi, ini menandakan bahwa Gunung Agung sudah tak mengigil lagi seperti sebelumnya. Suplai magma ke permukaan juga masih kecil, pelan,” jelas Suantika.
Apakah penyempitan radius bahaya nantinya akan berpengaruh ke status Gunung ?, Suantika menjawab ada.
Apakah status tetap berada di awas atau turun ke siaga, itu tergantung jarak penyempitan.
“Yang tentukan status tergntung radius,” tambahnya.
Dalam SOP di Kementrian ESDM, kata Suantika, seandainya masih ada permukiman warga yang terancam pasca penyempitan radius maka status gunung tetap awas.
Jika sebaliknya, tidak ada pemukiman yang terancam, pastinya status diturunkan.
“Misalnya, radius dipersempit dari 6 kilometer menjadi 4 kilo. Kalau sekitar 4 kilometer masih ada pemukiman. Karena ada pemukiman yang terancam bahaya, statusnya pun masih awas. Kalau seandainya tak ada besar kemungkinan turun,” jelasnya.
Pihaknya yakin dalam waktu dekat, penyempitan radius akan dilakukan.
Pihaknya berharap, aktivitas Gunung Agung tetap bersahabat.
Sehingga masyarakat yang berada dipengungsian bisa kembali dan beraktivitas di daerah yang aman.
Untuk diketahui, saat ini status Gunung Agung masih awas.
Desa yang dinyatakan masih berada di zona merah 12 Desa.
(TribunBali/Exploregunung)