in

Pendaki Gunung Gede Pangrango Dipulangkan dengan Ambulans

Siti Mulyati (tengah) di dalam ambulans PMI Kabupaten Sukabumi sesaat sebelum meninggalkan Resor Selabintana, Desa Perbawati, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/4/2018) malam.(KOMPAS.com/BUDIYANTO)

Exploregunung.net – Seorang pendaki Gunung Gede Pangrango, Siti Mulyati (17), mengaku penyakit asmanya kambuh saat tiba di Resor Selabintana, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/4/2018) petang.

Siti Mulyati (tengah) di dalam ambulans PMI Kabupaten Sukabumi sesaat sebelum meninggalkan Resor Selabintana, Desa Perbawati, Sukabumi, Jawa Barat, Minggu (22/4/2018) malam. (Foto: BUDIYANTO)

Akhirnya warga Desa Sudajayagirang, Kecamatan Sukabumi, itu dievakuasi dengan ambulans Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sukabumi ke rumahnya pada Minggu malam.

Perempuan ini mendaki Gunung Gede bersama 18 orang lainnya.

Belasan orang dari berbagai daerah di Kabupaten Sukabumi ini masuk dari Resor Gunungputri, Kabupaten Cianjur, Sabtu (21/4/2018), dan turun melalui jalur Selabintana, Minggu (22/4/2018) petang.

Sepanjang perjalanan turun, rombongan ini diguyur hujan deras.

“Ya, penyakit asma kambuh lagi. Tadi pas turun kehujanan,” aku Siti sesaat sebelum meninggalkan Resor Selabintana, kawasan wisata alam Pondok Halimun (PH), Desa Perbawati, Minggu malam.

Saat diperiksa oleh petugas Balai Besar Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Resor Selabintana, siti bersama 18 teman satu komunitasnya itu diduga tidak mengantongi Surat Izin Masuk Kawasan Konservasi (Simaksi) dengan lengkap.

Belasan pendaki gunung pemula ini akan mengikuti program pembinaan. Rencananya akan dilaksanakan pada Senin (23/4/2018). Saat ini, mereka masih berada di Resor Selabintana.

“Ada izinnya. tapi mungkin ada kekurangan sedikit-sedikit,” kata Kepala Resor Selabintana, Dadi Haryadi, saat ditemui di kantor Resor Selabintana, Minggu malam.

Baca juga: Pendaki Gunung Rinjani Meninggal Sewaktu Turun Pendakian

Menurut dia, proses pembuatan Simaksi dengan sistem baru ini mulai diberlakukan sejak 1 April 2018.

Tentunya masih banyak calon pengunjung wisata minat khusus pendakian yang belum mengetahui lengkapnya. “Yang namanya aturan pasti ada kelemahannya juga dan masyarakat ada ketidaktahuan. Makanya, aturan baru ini akan terus disosialisasikan,” pungkas dia. (Exploregunung/Kompas.com)

SNTA Adalah Salah Satu Sepatu Gunung Buatan Anak Bangsa Lo!

Pendaki Gunung Rinjani Meninggal Sewaktu Turun Pendakian