in

Tanda Tanda Dehidrasi di Gunung

Exploregunung – Saat melakukan aktivitas pendakian, tubuh terkadang terasa panas, hal ini disebabkan oleh otot-otot yang berkontraksi sehingga meningkatkan suhu dalam otot yang kemudian menjadikan kita berkeringat. Dan pada saat berkeringat, ada hal yang harus diantisipasi yaitu dehidrasi.

Apa sajakah tanda-tanda dehidrasi itu?

Untuk mengetahui lebih detail, dr. Ratih C. Sari, MH. Kes akan menjelaskannya di EIGER FIT.

Setelah simak video dari EIGER FIT kita bisa mengetahui apa saja tanda-tandanya, yaitu :

  1. Haus
    Rasa haus salah satu yang seringkali kita abaikan merupakan cara yang dilakukan tubuh untuk memberi tanda bahwa tubuh kekurangan cairan sehingga anda diharuskan mengonsumsi air lebih banyak.
  2. Terasa Lemas
    Karena air merupakan sumber energi, merasa lelah dan lemas adalah tanda umum mereka yang mengalami dehidrasi.
  3. Buang Air Kecil Sedikit & Keruh
    Untuk melihat apakah asupan air bagi tubuh telah tercukupi, Anda cukup memperhatikan urin Anda. Jika urin berwarna kuning pucat hingga bening, berarti kebutuhan air Anda telah tercukupi. Sebaliknya, jika urin berwarna kuning gelap dan memiliki aroma yang kuat, hal tersebut merupakan tanda Anda harus mengonsumsi air lebih banyak.
  4. Kram Otot
    Dehidrasi mempengaruhi fungsi otot tapi diduga terkait dengan ketidakseimbangan elektrolit. Elektrolit seperti natrium dan kalium adalah ion yang bermuatan listrik yang membuat otot bekerja.
    Jika mengalami dehidrasi kronis, maka terjadi ketidakseimbangan elektrolit yang dapat menyebabkan kram otot atau kejang yang terus menerus. Kondisi ini banyak terjadi setelah orang selesai melakukan latihan atau olahraga.
  5. Kehilangan Kesadaran
    Rasa haus yang ekstrim atau bahkan menjadi malas minum, lekas marah dan kebingungan, mulut sangat kering, kulit kering dengan turgor yang sangat lamban, sedikit atau tidak berkemih sama sekali, warna urine lebih gelap dan pekat dari biasanya, mata cekung, tekanan darah yang rendah, laju denyut jantung dan nadi meningkat, nafas cepat, demam, dan dalam kasus yang paling serius menjadi delirium atau tidak sadarkan diri.

Beberapa cara dalam menghindari dehidrasi di Gunung.

  • Minumlah air sebelum memulai kegiatan fisik (kegiatan pendakian).
  • Minumlah air sedikit-sedikit secara teratur.
  • Minumlah air yang dingin karena air yang dingin lebih mudah diserap oleh usus daripada air yang panas atau hangat.
  • Hindari air yang mengandung gula karena gula menghalangi kemampuan tubuh dalam menyerap cairan.
  • Aturlah semudah mungkin untuk menempatkan botol minum di ransel agar mudah menjangkaunya selama perjalanan pendakian.
  • Jadikanlah minum air sebagai kebiasaan. Jika hanya tergantung pada rasa haus, akan memberikan peluang kepada Anda untuk terkena dehidrasi. Aturlah waktu minum paling tidak 8 ons atau 236 mililiter air untuk setiap setengah jam kegiatan fisik
  • Hindari minuman beralkohol dan yang mengandung kafein. Keduanya meningkatkan kegiatan urine dan menyebabkan tubuh kehilangan air lewat urine. (Agustin, Hendri. 2006. Panduan Teknis Pendakian Gunung. Yoyakarta: Penerbit Andi.)

Sumber video : Eiger Youtube Channel

13 Gunung di Jawa Timur Bisa Jadi Referensi Kamu

[UPDATE] Informasi Status Buka dan Tutup Gunung 2022